BAB
I
PENDAHULUAN
Pengertian Transfer Belajar
Istilah “transfer belajar” berasal dari bahasa
Inggris “transfer of learning” dan berarti ; pemindahan atau pengalihan
hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang
lain atau ke kehidupan sehari-hari. Pemindahan atau pengalihan itu
menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatu
bidang studi atau situasi di luar lingkup pendidikan. Pemindahan atau
pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh,
digunakan di suatu bidang atau situasi di luar lingkup bidang studi di mana
hasil itu mula-mula diperoleh.
Kata
“pemindahan ketrampilan” tidak berkonotasi hilangnya ketrampilan melakukan
sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan ketrampilan baru pada masa
sekarang. Misalnya, hasil belajar di cabang olahraga main bola tangan,
digunakan dalam belajar main basket, dan lain-lain. Berkat pemindahan atau pengalihan hasil belajar itu,
seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari
sesuatu di bidang studi yang lain atau dalam pengaturan kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis
Transfer belajar
1.
Transfer
Positif
Transfer yang berefek lebih baik terhadap kegiatan
belajar selanjutnya. Transfer positif yakni belajar dalam situasi yang dapat
membantu belajar dalam situasi-situasi lain. “Memperoleh keuntungan’ berarti
bahwa pemindahan atau pengalihan hasil belajar itu berperanan positif, yaitu
mempermudah dan menolong dalam menghadapi tugas belajar yang lain dalam rangka
kurikul di keskolah atau dalam mengatur kehidupan seharihari, transfer belajar
demikian tersebut disebut “transfer positif”.
Transfer positif, akan mudah terjadi pada diri seorang
siswa apabila situasi belajarnya dibuat sama atau mirip dengan situasi
sehari-sehari yang akan ditempati ssiwa tersebut kelak dalam mengaplikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajari di sekolah. Misalnya,
siswa yang telah pandai membaca Al-Qur’an akan secara otomatis mudah belajar
Bahasa Arab, karena ada kesamaan elemen (sama-sama bertulisan arab).
Pengetahuan tentang letak geografis suatu daerah, akan sangat membantu dalam
memahami masalah perekonomian yang dihadapi oleh penghuni daerah itu,
ketrampilan mengendarai sepeda motor akan mempermudah belajar mengendarai
kendaraan roda empat.
2.
Transfer negatif
Transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar
dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak
atau mengalami hamnbatan
terhadapketrampilan/pengetahuan yang dipelajari. “Mengalami
hambatan” berarti bahwa pemindahan atau pengalihan hasil belajar itu berperanan
negatif, yautu mempersukar dan mempersulit dalam menghadapi tugas belajar yang
lain dalam rangka kurikulum sekolah, atau dalam mengatur kehidupan sehari-hari,
transfer belajar yang demikian disebut “transfer negatif”.
Menghadapi kemungkinan terjadinya tranfer negatif itu,
yang penting bagi guru adalah menyadari dan sekaligus menghindari para siswanya
dari situasi-situasi belajar tertentu yang diduga keras berpengaruh negatif
terhadap kegiatan belajar para siswa tersebut pada masa yang akan datang.
Misalnya, Ketrampilan mengemudi kendaraan bermotor
dalam arus lalu lintas yang bergerak disebelah kiri jalan, yang diperoleh
seseorang selama tinggal di Indonesia, akan menimbulkan kesulitan bagi orang
itu bila pindah ke salah satu negara Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak
di sebelah kanan jalan. pengetahaun akan semjumlah kata dalam
bahasa Jerman, akan menghambat dalam mempelajari dalam mengkomunikasikan
pikiran dan perasaan kepada orang lain selama bertahun-tahun sesudah tamat
sekolah.
Individu yang sudah terbiasa mengetik dengan menggunakan
dua jari, kalau belajar mengetik dengan sepuluh jari akan lebih banyak
mengalami kesukaran daripada orang yang baru belajar mengetik. Artinya,
ketrampilan yang sebelumnya sudah dimiliki menjadi penghambat belajar ketrampilan
lainnya.
3.
Transfer Vertikal
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan
belajar/pengetahuan yang lebih tinggi. Transfer vertikal (tegak lurus) dapat
terjadi dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari
dalam situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasai
pengetahuan/ketrampilan yang lebih tinggi atau rumit.
Misalnya,
seorang ssiwa SD yang telah menguasai psrinsip penjumlahan dan pengurangan pada
waktu duduk di kelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu dia duduk
di kelas III. Sehubungan dengan hal ini,
penguasaan materi pelajaran kelas II merupakan prerequisite (Prasyarat) untuk mempelajari materi pelajaran kelas
III.
4.
Transfer lateral
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/ketrampilan yang sederajat. Tranfer lateral (ke arah samping) dapat
terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah
dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam
situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
Misalnya, seorang lulusan STM yang telah menguasai
tehknologi “X” dari sekolahnya dapat menjalankan mesin tersebut di tempat
kerjanya. Di samping itu juga mampu mengikuti pelatihan menggunakan tekhnologi
mesin-mesin lainnya yang mengandung elemen dan kerumitan kurang lebih sama
dengan mesin “X” tadi.
BAB
III
KESIMPULAN
Transfer Belajar ialah
pengaruh kecakapan hasil belajar dalam sebuah situasi terhadap kegiatan belajar
dalam situasinya.
Ragam Transfer terdiri atas :
1.
Transfer Positif (Mempermudah kegiatan/proses belajar lainnya)
2.
Transfer Negatif (Mempersulit
belajar lainnya)
3.
Tranfer Vertikal (Mempermudah
belajar pengetahuan yang lebih tinggi)
4.
Transfer Lateral (Mempermudah
kegiatan belajar pengetahuan yang setara)
DAFTAR
PUSTAKA
Khodijah, Nyayu.
Syah,
Muhibbin. 2002. Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar