Konseling kelompok merupakan usaha
bantuan yang diberikan pada individu dalam suasana kelompok yang bersifat
pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat menjalani
perkembangannya dengan lebih mudah. (Tatik Romlah, 2001:4-5).
Menurut Latipun
(2005:147), konseling kelompok (group counseling) merupaka salah satu bentuk
konnseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberikan umpan balik
(feedback) dan pengalaman belajar.
Menurut Mungin
Eddy Wibowo (2005:33), kegiatan konseling kelompok merupakan hubungan
antar pribadi yang menekankan pada proses berpikir secara sadar, perasaan-perasaan
dan perilaku-perilaku anggota untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan
perkembangan individu yang sehat.
DALAM KONSELING KELOMPOK:
• Menekankan pengembangan pribadi
• Menekankan perasaan dan hubungan antar anggota;anggota belajar
tentang dirinya dalam hubungannya dengan anggota kelompok yang lain/orang
lain;belajar memecahkan masalah
PERBEDAAN KONSELING INDIVIDU DAN KONSELING
KELOMPOK:
KONSELING
INDIVIDU
• Hubungan antar pribadi dalam konseling 1 klien1 konselor
• Klien yang dibantu:1 klien
• Tanggung jawab klien lebih banyak tergantung pada konselor
• Pusat perhatian terfokus pada masa lalu dan masa yang akan datang
• REALITY TESTING: Kemungkinan untuk menilai apakah klien masih ada/mempunyai
realitas:TERBATAS DENGAN KONSELOR
• INSIGHT: Perubahan perilaku selalu didahului insight
KONSELING
KELOMPOK
• Antara klien-konselor;antarklien
• Klien yang dibantu lebih dari satu klien
• Klien bertanggung jawab atas dirinya sendiri;juga membantu sesama
klien
• Pusat perhatian : “HERE” AND “NOW” KELOMPOK.
• REALITY TESTING: Dilakukan oleh anggota kelompok yang lain
• Tanpa insight dapat berjalan
Suasana konseling
individu dan kelompok sama, tetapi dalam kelompok suasana
pemisif,peneriman,support yang diperoleh klien dapat membantu klien untuk
mendiskusikan masalahnya.
KELEBIHAN KONSELING KELOMPOK
I.
Praktis
II.
Memberikan
kesempatan bagi anggota untuk saling memberi dan menerima umpan balik
III.
Anggota belajar
untuk berlatih tentang perilakunya yang baru
IV.
Dapat digunakan
untuk menggali tiap masalah yang dialami anggota;belajar untuk meningkatkan
kepercayaan kepada orang lain;dapat meningkatkan sistem dukungan dengan cara
berteman akrab dengan anggota lain
KEKURANGAN KONSELING KELOMPOK
I.
Tidak semua
cocok berada dalam kelompok
II.
Kelompok
digunakan sebagai tujuan
III.
Perhatian
konselor lebih menyebar
IV.
Sulit untuk
dibina kepercayaan
V.
Klien sering
mengharapkan terlalu banyak dari kelompok,sehingga ia tidak berusaha untuk
berubah
TUGAS KONSELOR:
I.
MEMBUAT DAN
MEMPERTAHANKAN KELOMPOK.
II.
MEMBENTUK BUDAYA
DALAM KELOMPOK.
III.
MEMBENTUK NORMA
KELOMPOK.
PERILAKU EFEKTIF KONSELOR:
I.
MENDENGARKAN
DENGAN AKTIF.
II.
MENGAMATI DENGAN
SEKSAMA.
III.
MEMBERIKAN UMPAN
BALIK.
IV.
MENGHUBUNGKAN
ANTARA PERNYATAAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN; ANTARA PERISTIWA YANG SATU DENGAN
PERISTIWA YANG LAIN.
V.
MELAKUKAN
KONFRONTASI.
VI.
MERINGKAS APA
YANG TERJADI DALAM SETIAP PERTEMUAN
KELOMPOK TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK:
I.
Klien dalam
keadaan krisis
II.
Klien sangat
takut berbicara dalam kelompok
III.
Klien sangat
tidak efektif di dalam hubungan pribadinya atau tidak mempunyai keterampilan
sosial
IV.
Klien tidak
menyadari perasaan,motivasi ataupun perilakunya
V.
Klien
menunjukkan perilaku menyimpang
VI.
Klien terlalu
banyak meminta perhatian orang lain
VII.
Klien dalam
keadaan psikotik akut
VIII.
Klien mempunyai
keterbatasan ekspresi verbal
IX.
Klien sangat
agresif
X.
Klien mempunyai
masalah kontrol impuls
Tidak ada komentar:
Posting Komentar